Section outline

  • SELAMAT DATANG 

    AJ. Manavavee Mamah

    HP: 0872930971

    FB: Nawawi Ubd



  • ประวัติความเป็นมาของภาษามลายู แนวคิดทฤษฎีภาษาศาสตร์ สัทศาสตร์ สัทวิทยา วจีวิภาค วากยสัมพันธ์ และอรรถศาสตร์ทางด้านภาษามลายู

  • Asal usul bangsa Melayu merupakan sesuatu yang sukar ditentukan. Walaupun terdapat beberapa kajian dilakukan untuk menjelaskan perkara ini, tetapi kata sepakat antara para sarjana belum dicapai. Secara amnya terdapat 2 teori mengenai asal-usul bangsa Melayu iaitu:

    Bangsa Melayu Berasal daripada Yunnan (Teori Yunnan)
    Bangsa Melayu Berasal daripada Nusantara (Teori Nusantara)
    Bangsa Melayu Berasal daripada Malaysia (Teori Malaysia)

  • Pembelajaran bahasa tidak terlepas dari apa yang dikemukakan para linguis tentang bahasa. Orang yang beranggapan bahwa bahasa adalah sebagai fenomena yang bisa dipilah menjadi bagian-bagian secara terpisah, akan memberi perhatian lebih besar kepada cara memahami pembagian masing-masing tersebut. Sementara orang yang beranggapan bahwa bahasa adalah terkait dengan budaya dan merupakan alat interaksi sosial, akan menggunakan metodologi pembelajaran yang kental dengan strategi sosiolinguistik dan komunikatif

  • Kata linguistik berasal dari bahasa latin lingua yang berarti ’bahasa’. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Dalam bahasa Perancis ada tiga istilah untuk menyebut bahasa iaitu:

    Langue : suatu bahasa tertentu.

    Langage : bahasa secara umum.

    Parole : bahasa dalam wujud yang nyata yaitu berupa ujaran.


  • FONETIK Bidang yang mengkaji bunyi bahasa disebut fonetik. Ada bebarapa definisi, pengertian dan pendapat mengenai fonetik. (i). Dalam buku The World Book of Dictionary (C.L. Barnhart & R.K. Barnhart, 1981:1566), fonetik dikatakan “the body of speeh sounds of any one language,and their relation to one another

    Fonologi Bunyi-bunyi bahasa yang mempunyai system atau peraturan dikaji dalam bidang fonologi. Antara definisi atau pengertian serta pandangan tentang fonologi adalah seperti yang berikut: (i) F. Parker (1974:112) memberikan pengertian fonologi sebagai “… suatu bidang yang mengkaji sesuatu bahasa, iaitu rumus-rumus yang menentukan sebutan”.

  • Morfologi  

    Perkataan Morfologi berasal dari bahasa Greek iaitu morf- (bentuk/struktur) dan logi (ilmu) seperti dijelaskan oleh Kristin dan Anne (2010:140): The word morphology is from the Greek word morph- (form/structure) and –logy (study).

  • Fonetik (< Belanda, fonetiek): fon (bunyi) + tik (ilmu) => Kajan bunyi bahasa ---- fonetik dan fonologi Morfologi (< Belanda, morfologie): morfo (bentuk) + logi (ilmu) => kajian pembentukan kata --- penerbitan kata dengan menggunakan imbuhan. Sintaksis (< Belanda, syntaxis): sin (bersama, dengan serentak) + taksis (menempatkan) English: syntax menempatkan sesuatu unsur bersama/dengan serentak

  • Semantik (Bahasa Yunani: semantikos, memberikan tanda, penting, dari kata sema, tanda) adalah cabang linguistik yang mempelajari makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Semantik biasanya dikontraskan dengan dua aspek lain dari ekspresi makna: sintaksis, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta pragmatika, penggunaan praktis simbol oleh agen atau komunitas pada suatu kondisi atau konteks tertentu

  • Sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat penuturnya. Ilmu ini merupakan kajian kontekstual terhadap variasi penggunaan bahasa masyarakat dalam sebuah komunikasi yang alami.

    Variasi dalam kajian ini merupakan masalah pokok yang dipengaruhi atau mempengaruhi perbedaan aspek sosiokultural dalam masyarakat. Kelahiran Sosiolinguistik merupakan buah dari perdebatan panjang dan melelahkan dari berbagai generasi dan aliran. Puncak ketidakpuasan kaum yang kemudian menamakan diri sosiolinguis ini sangat dirasakan ketika aliran Transformasional yang dipelopori Chomsky tidak mengakui realitas sosial yang sangat heterogen dalam masyarakat. Oleh Chomsky dan pengikutnya ini, heterogenitas berupa status sosial yang berbeza, umur, jenis kelamin, latar belakang suku bangsa, pendidikan, dan sebagainya diabaikan sebagai faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan pilihan-pilihan berbahasa. Berpijak dari paradigma ini Sosiolinguistik berkembang ke arah studi yang memandang bahwa bahasa tidak dapat dijelaskan secara memuaskan tanpa melibatkan aspek-aspek sosial yang mencirikan masyarakat.

    Istilah sosiolinguistik sendiri sudah digunakan oleh Haver C. Curie dalam sebuah artikel yang terbit tahun 1952, judulnya “A Projection of Sociolinguistics: the relationship of speech to social status” yang isinya tentang masalah yang berhubungan dengan ragam bahasa seseorang dengan status sosialnya dalam masyarakat. Kelompok-kelompok yang berbeda profesi atau kedudukannya dalam masyarakat cenderung menggunakan ragam bahasa yang berbeza pula.