โครงสร้างหัวข้อ

  • 2111353 สรวิทยาภาษามลายู Malay Phonology

    Aj. Manavavee Mamah 

    tel No: 0872930971

  • แนะนำรายวิชา กิจกรรมการเรียนการสอนและวิธีการประเมินผล

    กรอบแนวคิดเกี่ยวกับสรวิทยา ความหมายของหน่วยเสียง การวิเคราะห์หน่วยเสียง ระบบเสียงในภาษามลายู การกระจายของหน่วยเสียงในภาษามลายู โครงสร้างพยางค์และคำในหลักสัทศาสตร์และสรวิทยา การวิเคราะห์ระบบเสียงในภาษามลายูถิ่นปัตตานี

  • UNIT I Pengenalan Fonologi Bahasa Melayu

    Pengertia fonologi adalah bagian tata bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisis bunyi bahasa secara umum. Istilah fonologi ini berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu phone yang berarti bunyi dan logos yang berarti tatanan, kata, atau ilmu disebut juga tata bunyi. Fonologi terbadi dari dua bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik.
    —Pengertia fonologi adalah bagian tata bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisis bunyi bahasa secara umum. Istilah fonologi ini berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu phone yang berarti bunyi dan logos yang berarti tatanan, kata, atau ilmu disebut juga tata bunyi. Fonologi terbadi dari dua bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik.
  • Unit II Teori-teori Ilmu Fonologi

    Pengertian Fonologi

    Menurut Kridalaksana (2002) dalam kamus linguistik, fonologi adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya.

    Bidang Pembahasannya

    Fonologi mempunyai dua cabang kajian,

    Pertama, fonetik iaitu cabang kajian yang mengkaji bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafalkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahasa. Chaer (2007) membagi urutan proses terjadinya bunyi bahasa itu

  • Unit III Perbezaan Kajian Fonologi dengan Kajian Fonetik

    Fonetik dan fonologi merupakan bidang yang saling melengkapi antara satu sama lain. Walau bagaimanapun ada definisi yang diberikan sarjana untuk memisahkan bidang ini. Secara umumnya seseorang perlu menguasai bidang fonetik sebelum memahami bidang fonologi

  • Unit IV: Teori Analisis Konsonan dan Vokal

    Fonem dalam sesuatu  bahasa mempunyai ciri-ciri bunyi bahasa yang dikenali sebagai fitur distintif bunyi bahasa. Sebagai contoh perkataan [maâkE] “makan” dalam DMP; keempat-empat fonem /m/, /a/, /k/ dan /E/ sekurang-sekurangnya terdiri daripada tiga fitur distingtif bunyi yang asas 

  • Unit V: Alofon dan Fonem

    Alofon adalah perbedaan bunyi yang tidak menimbulkan perbedaan makna, misalnya /i/ dan /I/ dalam /menangIs/.[2] Alofon merupakan keseluruhan realisasi pengucapan fonem. Artinya, banyak mempunyai kesamaan dalam pengucapannya. Alofon suatu fonem dapat juga menunjukkan ciri hubungan yang disebut bervariasi bebas. Alofon-alofon demikian dapat dipertukarkan di tempat yang sama. Hal ini dapat terjadi terutama karena alat ucap manusia pada dasarnya tidak mampu melafalkan dua bunyi yang benar-benar sama berturut-turut.

    Istilah fonem dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Fonem dalam bahasa mempunyai beberapa macaam lafal yang bergantung pada tempatnya dalam kata atau suku kata. Contoh fonem /t/ jika berada di awal kata atau suku kata, dilafalkan secara lepas. Pada kata /topi/, fonem /t/ dilafalkan lepas. Namun jika berada di akhir kata, fonem /t/ tidak diucapkan lepas. Bibir kita masih tetap rapat tertutup saat mengucapkan bunyi, misal pada kata /buat/.

  • Unit VI: Distribusi Fonem

    DISTRIBUSI FONEM

                Distribusi sesuatu fonem perlu dilihat dalam lingkungan yang tertentu. Maksudnya, penyebaran bunyi-bunyi yang serupa dari segi fonetik perlu dilihat dalam unit sukukata. Pada sukukata dapat dirumus seperti berikutnya: [Onset – Nukleus – Koda], dan dalam kajian fonologi, dapat ditunjukkan seperti di bawah:

     

    Sukukata

     

     

                                        Onset                                                   Rima

     

                                                                            Nukleus                                   Koda

     

  • Unit VII: Teori Fitur Distingtif

    Fitur distingtif dalam fonologi merupakan faktur yang sangat penting dapat menjelaskan segmen-segmen tertentu dalam sesuatu bunyi.

    Fitur distingtif dikenal juga dengan sebutan fitur pembeda, fitur berasal dari kata “feature” yang memiliki arti mempunyai makna yang banyak. Distingtif diartikan sebagai pembeda, jadi fitur distingtif adalah sesuatu yang membedakan benda satu dengan benda yang lain, dalam bahasa dikatakan fonem yang membedakan dengan fonem yang lain. 

    Distingtif merupakan suatu bentuk perkembangan baru dari fonologi yang bertujuan menganalisis bunyi bahasa samapai ke tahap ciri tertentu yang membedakan sebuah fonem dari yang lain. Tujuan utama teori ini adalah untuk menemukan ciri-ciri minimal yang dapat digunakan untuk membedakan bunyi-bunyi bahasa yang signifikan, dengan demikian dapat  membedakan sebuah bahasa dari yang lain.

  • Unit VIII: Bunyi-bunyi Suprasegmental

    Bunyi suprasegmental adalah bunyi-bunyi bahasa ketika diucapkan ada yang dapay disegmen-segmenkan bunyi vokoid dan kontoid. Para fonetisi,bunyi suprasegmental ini dikelompokkan menjadi empat jenis,iaitu yang menyangkut aspek
    (a)tinggi-rendah bunyi (nada),
    (b)keras-lemah bunyi (tekanan),
    (c)panjang-pendek bunyi (tempo)
    dan (d) kesenyapan (jeda).
  • Unit IX: Proses Fonologi

    Pada 1957, Noam Chomsky mengemukakan gagasan baru dalam ilmu bahasa, yaitu teori generatif. Pada awalnya, teori generatif ini mengkaji bahasa pada tataran tata bahasa. Pada perkembangannya, teori ini dapat diaplikasikan pada tataran fonologis yang kemudian disebut fonologi generatif. Fonologi generatif ini pertama kali muncul di Amerika dan Morris Halle adalah orang pertama yang menerapkan prinsip-prinsip generatif dalam bidang fonologi (Yusuf, 1998: 92). Berdasarkan teori generatif, yang dibahas dalam fonologi generatif antara lain, sistem aturan yang berhubungan dengan suara dan makna, representasi fonetik suatu bahasa, proses terjadinya perubahan bunyi, dan asumsi yang mendasari perubahan bunyi. Dari paparan di atas dapat diungkapkan bahwa fonologi generatif adalah komponen yang bersumber dari tata bahasa generatif yang diterapkan pada bidang fonologi. Proses fonologis suatu atau perubahan bunyi suatu bahasa menjadi perhatian fonologi generatif. Fonologi generatif menjelaskan proses perubahan bunyi tersebut terjadi.

  • Unit X: การแปรเสียงในภาษามลายูถิ่นปาตานี

    กระบวนการแปรเสียงของภาษามลายูถิ่นปาตานีกับภาษามลายูมาตรฐาน  การแปรเสียงต่าง ๆ ในภาษาสามารถเกิดขึ้นตามพฤติกรรม มักจะมีสาเหตุมาจากธรรมชาติของสรีระในการออกเสียงและการรับรู้เสียงในการฟัง หรือจากคุณสมบัติทางกายภาพของเสียงเป็นสำคัญ เครื่องมือทีใช้ในการวิจัยครั้งนี้ คือ รายการศัพท์ภาษามลายูจำนวน 400 คำ ผู้บอกภาษาในงานวิจัยครั้งนี้มีจำนวน 4 คน เป็นผู้บอกภาษาที่ใช้ภาษามลายูถิ่นปาตานีเป็นภาษาแม่ จำนวน 2 คนและผู้บอกภาษาที่เป็นนักวิชาการภาษามลายู จำนวน  2 คน  ผู้วิจัยนำข้อมูลที่ได้รับมาดำเนินการคัดเลือก หมวดหมู่ที่นำมาใช้วิเคราะห์และดูการแปรเสียงของศัพท์ทุก ๆ ศัพท์ในพื้นที่เก็บข้อมูล จากการวิเคราะห์กระบวนการแปรเสียงในภาษามลายูปาตานีสามารถสรุปและจำแนกได้ คือมีการกลมกลืนเสียง การลบเสียง การสอดแทรกเสียง และการปรับแกนเสียง